Dalam menjalankan suatu bisnis dibutuhkan customer journey map (CJM). Konsep CJM ini diambil dari customer journey yang berarti perjalanan pembeli atau konsumen saat berinteraksi dengan suatu produk ataupun brand. Perjalanan yang dimaksud disini adalah proses sebelum pembelian, memilih sampai pemakaian produk.
Customer journey map (CJM) diperlukan agar bisnis bisa memahami serta membangun relasi dengan pelanggan. Hal ini bertujuan agar bisa memahami apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan begini maka bisnis bisa menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pelanggan.
Pengertian customer journey map adalah gambaran tentang customer journey (perjalanan konsumen) selama berinteraksi dengan produk atau jasa dari suatu perusahaan. Interaksi ini dimulai sejak pertama kali konsumen atau pembeli mengenal brand tersebut hingga akhirnya menjadi pengguna setia dalam jangka waktu yang sangat lama.
Dengan CJM, bisnis kamu bisa mengetahui secara pasti tentang pengalaman pelanggan dengan lebih jelas. Selain itu, juga bisa menjadi lebih memahami pelanggan. Dengan begini maka kamu bisa memberikan arahan pada pelanggan tentang proses yang paling tepat agar tujuan bisnisnya bisa tercapai.
Baca Juga : Cara Follow Up Customer Supaya Cepat Closing
Melalui CJM kamu menjadi lebih memahami informasi yang ingin disampaikan dan juga yang dirasakan oleh pelanggan. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap proses pembuatan produk dan layanan yang diberikan pada pelanggan.
Melalui mapping dari customer journey, kamu akan lebih memahami latar belakang (background) pelanggan serta apa saja yang diinginkan pelanggan dari suatu produk. Dari hal inilah, tim desain akan sangat terbantu untuk merancang produk sesuai dengan keinginan produk.
Merancang produk sesuai keinginan pelanggan juga akan meminimalisir bahkan tidak ada produk yang terbuang secara percuma karena tidak diinginkan pelanggan.
Apabila semua keinginan serta kebutuhan pelanggan terjawab dengan baik, secara otomatis akan merasa puas karena sudah menggunakan produk atau brand perusahaan-mu. Kepuasan pelanggan yang didapatkan akan menciptakan testimoni positif yang menyebar ke orang lain sehingga banyak menarik calon konsumen baru untuk membeli produk tersebut.
Baca Juga : Tugas dan Tanggung Jawab Customer Service Wajib Diketahui
Sebelum membuat peta perjalanan pelanggan, kamu harus terlebih dahulu mengetahui apa tujuan dari pembuatan peta ini, kepada siapakah peta ini ditujukan dan berdasarkan pengalaman seperti apa.
CJM menjadi salah satu alat bisa digunakan untuk memahami pola pikir pelanggan. Tetapi sebelum membuatnya, kamu harus tahu siapa yang akan menjadi pelanggan-mu. Untuk mengetahuinya, kamu perlu membuat buyer persona atau profil calon pelanggan.
Adapun cara membuat buyer persona adalah dengan menentukan dulu nama, usia, profesi, masalah yang mereka hadapi dan harapan mereka. Meski buyer persona hanya fiksi tetapi bisa menjadi perwakilan dari calon pelanggan. Setelah itu, kamu bisa memilih satu atau dua persona yang bisa mempresentasikan mayoritas konsumen.
Utamakan calon pembeli yang relevan dengan produk yang kamu miliki atau mereka berpotensi untuk menjadi pengguna produk-mu. Selain itu, pastikan kedua buyer persona bisa mewakili perjalanan konsumen dalam berinteraksi dengan brand.
Maksud dari touchpoint adalah titik yang menjadi tempat pembeli bertemu dan berinteraksi dengan produk atau brand-mu. Contohnya pembeli pertama kali mengenal produk-mu dari artikel yang ada di website, iklan atau setelah menghubungi CS.
Umumnya ada empat jenis CJM yang bisa kamu pilih tergantung kebutuhan dan tujuannya. Keempat jenis CJM tersebut adalah:
Setelah kamu memiliki tipe CJM apa yang digunakan, selanjutnya kamu bisa menggunakan sumber daya maupun layanan yang bisa diberikan untuk membantu konsumen. Contohnya seperti layanan customer service (CS) yang bisa membantu konsumen dalam menggunakan produk-mu.
Berikutnya kamu bisa mencoba untuk mengikuti CJM yang telah disusun dan dilakukan. Disarankan kamu sendirilah yang mencoba CJM yang sudah dibuat. Jika sudah tahu hasilnya, bisa meminta konsumen untuk mencobanya juga. Dengan begini maka kamu akan tahu letak kekurangan, kelebihan dan perlu tidaknya melakukan perubahan.
Hasil dari analisis yang dilakukan perlu untuk ditindaklanjuti. Jika dirasa perlu melakukan perubahan, kamu bisa membuat daftar perubahan yang perlu dilakukan. Setelah itu, bisa melakukan update pada CJM yang sudah dibuat. Hal ini bertujuan agar loyalitas konsumen semakin meningkat.
Itulah informasi tentang pengertian dan cara membuat customer journey map (CJM). Informasi mengenai CJM perlu diketahui oleh siapa saja yang memiliki bisnis. Ini dikarenakan CJM sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan dan tingkat penjualan produk.
Agar lebih maksimal, kamu bisa menggunakan fitur Broadcast Message dari Koala+. Fitur ini berguna untuk mengirimkan pesan ke banyak pelanggan sekaligus sehingga lebih cepat dan efisien.
Selain itu, kamu juga bisa mempromosikan barang atau produk baru, diskon yang sedang berlangsung hingga pengumuman perubahan jam operasional. Pesan yang dikirim bisa dibuat lebih personal dengan menyebutkan nama pelanggan dan informasi lainnya. Semua broadcast bisa diatur di dashboard Koala+ yang sudah terintegrasi dengan WhatsApp API.