Dalam berbisnis, membangun persepsi produk atau jasa secara optimal adalah brand positioning paling dasar yang harus dilakukan. Hal ini dibutuhkan perusahaan agar bisa menarik minat pelanggan untuk membeli produk yang disediakan. Jika banyak yang membeli maka profit atau laba yang diperoleh akan semakin besar.
Positioning paling dasar disini bukan berarti cara membuat suatu produk unggul dalam kualitas atau membuat perubahan pada bahan utama suatu produk. Namun, positioning ini adalah cara agar bisa membuat produk yang disediakan mempunyai persepsi yang baik di mata pelanggan. Jadi ketika produk dipromosikan, pelanggan akan memilih produk milik perusahaan yang menerapkan strategi positioning.
Pelaku bisnis sebaiknya memahami dengan baik apa itu positioning. Cara positioning paling dasar atas suatu produk ini menentukan keberhasilan usaha yang sedang dijalankan. Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan singkat mengenai positioning paling dasar untuk produk di sini.
Setiap bisnis tentu harus melakukan pemasaran produk agar bisa berjalan. Dengan kegiatan pemasaran tersebut, pelanggan bisa mengenal produk atau jasa yang dipasarkan dan penjualan dapat meningkat. Strategi positioning merupakan salah satu wujud dari pemasaran tersebut. Perlu dilakukan agar bisa memaksimalkan laba pada suatu bisnis.
Sedikitnya ada lima strategi positioning paling dasar dalam melakukan pemasaran yang tergolong sederhana dan mudah dilakukan. Inti dari kelima strategi tersebut ada dua yaitu kreativitas dan niat.
Pelaku usaha bisa memahami strategi positioning ini dengan baragam cara atau melalui beberapa atribut. Setiap atribut tersebut mewakili atau mempunyai pendekatan yang berbeda agar bisa mengembangkan strategi positioning itu sendiri. Meski demikian tujuannya semua sama yaitu memproyeksikan dan membentuk citra produk di mata pelanggan yang nanti menguntungkan perusahaan. Berikut ini adalah lima strategi paling dasar dalam positioning produk.
Baca Juga : Dijamin Mudah, Ini Cara Membuat Template Katalog Produk!
Pelanggan yang pergi ke supermarket dengan tujuan mencari pasta gigi misalnya, lalu ada banyak sekali produk sikat gigi dan pasta gigi yang dipajang. Ini membuat pelanggan akan memilih secara acak jika semua produk tadi mempunyai manfaat yang sama yaitu membersihkan gigi.
Berbeda dengan produk yang menawarkan manfaat lain, kemungkinan besar produk tersebut akan menjadi pilihan pelanggan. Misalnya saja ada pasta gigi yang manfaatnya tidak hanya membersihkan gigi, tapi ada keunggulan lain yaitu memutihkan gigi serta menjaga kesehatan gusi. Itu merupakan contoh strategi positioning yang cukup efektif dalam meningkatkan penjualan.
Perusahaan harus memperhatikan kemasan produk dengan teliti. Mulai dari gambar yang digunakan, bahan kemasan, warna, hingga fontnya. Pebisnis bebas membuat brand produknya seperti apa. Namun atribut produk tersebut juga perlu diupdate. Ini agar bisa meningkatkan peluang produk dipilih oleh pelanggan daripada produk kompetitor.
Contohnya ketika memasuki bulan puasa Ramadhan, pelaku usaha dapat membuat kemasan khusus dengan tema Ramadhan tersebut. Hal itu bisa menarik perhatian pelanggan karena kemasan produk yang sesuai dengan suasananya.
Positioning paling dasar yang selanjutnya adalah tentang citra produk. Dalam meningkatkan citra suatu produk ini caranya bisa melalui iklan atau BA (brand ambassador) yang dipilih untuk melakukan iklan produk terkait. Cara ini secara tidak langsung memberikan pengaruh yang cukup besar pada ketertarikan pelanggan untuk membeli suatu produk.
Pemilihan citra dari pengiklan ini pun harus dilakukan secara selektif. Contohnya untuk produk shampoo, biasanya artis yang dipilih memiliki rambut panjang yang sehat dan bagus. Hal ini dilakukan agar persepsi pelanggan ketika menggunakan produk tersebut rambutnya bisa sebagus artis yang ada di iklan tersebut.
Berbicara soal harga suatu produk erat kaitannya dengan kualitas. Semakin baik kualitas suatu produk maka semakin mahal harga produk tersebut. Namun bagaimana jika ada produk berkualitas namun harganya tetap terjangkau? Ini tentu akan lebih menarik perhatian pelanggan. Strategi positioning seperti ini bisa diandalkan untuk meningkatkan penjualan.
Perbaiki dan sempurnakan kualitas produk yang dimiliki namun sertai juga dengan harga yang lebih murah atau paling tidak harga yang sama dengan sebelumnya. Tentunya hal ini tidak bisa dipaksakan, pelaku usaha tetap harus memikirkan laba dan rugi suatu produk.
Baca Juga : Jenis Jenis Promosi untuk Meningkatkan Penjualan
Positioning produk yang terakhir adalah memperhatikan kompetitor. Memperhatikan pesaing ini juga termasuk dalam strategi positioning. Mencari tahu dan memahami apa yang kompetitor sedang lakukan pada bisnisnya. Tujuannya adalah untuk mengambil keputusan dan menyusun strategi pemasaran agar bisa unggul dan memenangkan persaingan.
Contohnya ada kompetitor bisnis yang aktif membuat iklan di media televisi dan sejenisnya. Kamu juga bisa melakukan hal tersebut namun dengan nilai yang lebih dari kompetitor. Bisa dengan membuat konsep iklan yang lebih menarik agar bisa membuat pelanggan lebih mengingat produk kamu daripada milik kompetitor.
Cara positioning paling dasar untuk suatu produk tersebut dapat dimaksimalkan lagi dengan memberikan pelayanan yang maksimal dengan pelanggan. Misalnya saja dengan menggunakan fitur-fitur canggih dari Koala+ yang membantu pelaku bisnis mengembangkan usahanya dengan cepat dan efisien..
Koala+ bisa membantu dalam kegiatan pemasaran produk karena memiliki fitur Manajemen Produk. Dengan fitur ini, kamu bisa menambahkan daftar produk yang kamu jual dan mengatur ketersediaan dengan cepat dan mudah. Mode stok habis juga bisa aktifkan ketika stok produk sedang kosong. Jadi pelanggan bisa mendapatkan infonya sebelum membeli.
Jadi tunggu apalagi, daftar Koala+ sekarang juga. Lakukan positioning pemasaran dengan maksimal menggunakan WhatsApp Business API di Koala+. Kamu bisa menambahkan varian di tiap produk untuk memudahkan pencatatan dan ketersedian varian produk sehingga membantu pemasaran produk.